Wacana
dari kebanyakan komunitas AIDS internasional mendukung hak-hak individu di
negara-negara berpenghasilan rendah untuk "berkata tidak"
terhadap tes HIV rutin di pelayanan-pelayanan kesehatan. Jika dites dan
diketahui positif, mereka berhak untuk tidak memberitahukan pasangan
seksualnya apabila pengungkapan (disclosure) status HIV dapat mengakibatkan
dampak buruk yang serius terhadap dirinya. Studi ini berargumen bahwa hak
individu untuk menolak testing berarti mengabaikan hak pasangan seksualnya
- laki-laki atau perempuan, tetap atau casual - akan informasi tentang
resiko kesehatan yang mungkin mereka hadapi ketika memasuki atau
melanjutkan sebuah relasi seksual atau terlibat dalam tindakan seksual
tertentu. Apabila, sebagaimana dideklarasikan oleh PBB, semua orang
memiliki hak untuk memutuskan secara bebas dan bertanggungjawab atas
hal-hal yang berkaitan dengan seksualitasnya, -- termasuk kesehatan seksual
dan reproduksi, bebas dari paksaan, diskriminasi dan kekerasan - maka semua
orang mempunyai hak dan tanggungjawab untuk mengetahui serostatus diri
sendiri dan pasangannya dan melindungi diri mereka sendiri dan pasangannya
dari infeksi menular seksual (IMS). Dukungan dari aktivis AIDS bagi
kebijakan tes IMS/HIV rutin, konseling dan pengungkapan serostatus antara
kedua pasangan dalam sebuah relasi seksual akan membantu untuk
mempromosikan etika hak-hak yang setara dan tanggungjawab bersama bagi perilaku
seksual dan akibat-akibatnya.
Pengirim: Irwan Hidayana, ihidayana@hotmail.com
|
No comments:
Post a Comment